Selebritis Acha Septriasa belakangan menghebohkan netizen usai kabar perceraiannya dengan Vicky Kharisma terungkap. Keduanya telah resmi bercerai pada Mei 2025 lalu dan menggemparkan publik.
Meski telah berpisah, Acha mengaku dirinya dan Vicky kini menjalani co-parenting atau pola asuh bersama walau tak lagi menjadi suami istri. Acha juga terlihat menikmati kehidupannya pasca resmi bercerai.
“Slow Living, gym 4 hari seminggu, bisa sepedaan, dan ngurusin rumah sendiri, bisa jaga Bridgia while Vic out of town… adalah anugerah,” tulis Acha di Instagram-nya, @septriasaacha, Jumat (8/8/2025).
Postingan itu memperlihatkan Acha yang asyik melakukan gym dan menjaga kebugaran tubuhnya. Bintang film Heart itu mengaku tetap produktif dan bahagia meski merasakan proses perceraian.
Acha juga mengatakan pola asuh co-parenting merupakan pilihan terbaik bila bahtera rumah tangga tak lagi bisa diselamatkan, namun tetap memberikan perhatian terbaik untuk anak.
Azizah Salsha adalah selebgram dan influencer asal Jakarta yang lahir pada 21 Oktober 2003. Ia dikenal publik sebagai istri pesepak bola Timnas Indonesia, Pratama Arhan, yang menikah dengannya pada Agustus 2023. Sosok yang akrab disapa Zize ini kerap membagikan aktivitas sehari-hari dan gaya hidupnya di media sosial, sehingga memiliki jutaan pengikut di berbagai platform.
Meski publik lebih mengenalnya dengan sapaan Zize, panggilan “Nurul” ramai digunakan netizen, baik di unggahan pribadinya maupun di berbagai platform, hingga menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Fenomena ini memunculkan rasa penasaran warganet, mengapa sosok istri pesepak bola Pratama Arhan tersebut dipanggil dengan nama yang berbeda dari panggung hiburannya.
Ternyata, “Nurul” bukanlah sekadar panggilan iseng, melainkan memang bagian dari nama asli Zize. Pemilik nama lengkap Nurul Azizah Rosiade ini sebelumnya lebih sering disapa dengan nama panggung atau nama akrabnya, “Azizah Salsha” atau “Zize”. Namun, sejak kemunculan beberapa kontroversi yang menyeret namanya di media sosial, netizen mulai memanggilnya “Nurul” sebagai bentuk sindiran atau candaan.
Panggilan ini mulai ramai digunakan sekitar akhir 2024 ketika sejumlah video dan pernyataannya di media sosial menuai reaksi publik. Di salah satu platform media sosial, kata “Nurul” bahkan pernah menjadi trending topic, disertai ribuan cuitan yang membicarakan perilaku dan kehidupan pribadinya. Sebagian warganet menilai penggunaan nama asli ini memberi kesan lebih “nyata” dan dekat, sementara sebagian lainnya memanfaatkannya untuk menyampaikan kritik dengan nada satir.
Penyebab Gen Z malas menikah. Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena Gen Z yang memilih menunda atau bahkan enggan menikah semakin menjadi sorotan publik.
Pilihan untuk hidup tanpa pernikahan, termasuk gaya hidup childfree, telah memunculkan banyak perdebatan. Meski kerap menuai pro dan kontra, keputusan ini tetap diambil oleh sebagian generasi muda karena dianggap lebih sesuai dengan prinsip dan gaya hidup mereka.
Seksolog Dr. Boyke mengungkapkan bahwa pola pikir Gen Z yang lebih bebas dan pragmatis turut memengaruhi sikap mereka terhadap hubungan jangka panjang. Dia menyebutkan bahwa banyak Gen Z yang ragu membentuk keluarga karena berbagai tekanan kehidupan yang mereka hadapi sejak usia muda.
“Para Gen Z ini banyak yang tidak mau menikah, alasannya mereka masih sandwich generation hingga kebiasaan mereka hidup instan,” ujar Dr. Boyke.
Kesulitan dalam mengelola keuangan dan kurangnya literasi finansial membuat sebagian besar merasa belum siap menikah.
2. Kematangan Emosional dan Motivasi Pribadi
Mereka ingin mencapai kestabilan emosional dan tujuan pribadi sebelum memutuskan untuk berumah tangga.
Perkuat Industri Lokal, Bagaimana Penerapan TKDN di Migas?
Pengawasan pelaksanaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) dinilai semakin penting. Hal ini untuk memastikan keterlibatan industri dalam negeri secara nyata dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Kepatuhan sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) perlu mendapat pengawasan agar tidak melanggar ketentuan TKDN dan tidak mengabaikan kewajiban untuk menggunakan produk dan jasa lokal dalam pengadaan barang dan jasa penunjang.
“Maka untuk meningkatkan kepatuhan itu sejumlah pihak kini mendorong agar audit forensik investigatif agar dilakukan. Bukan audit biasa, tapi audit yang menyelam sampai dasar: menelusuri dokumen, transaksi, dan potensi konflik kepentingan yang mungkin tersembunyi di balik laporan pengadaan,” kata pengamat migas Andy Noorsaman Sommeng di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Andi menegaskan, sebagian masih menganggap TKDN hanya untuk memenuhi syarat administrasi. Padahal, di balik angka itu, ada misi besar membangun fondasi industri nasional, memperkuat invensi dan inovasi dalam negeri dan membuka lapangan kerja berbasis teknologi tinggi.
“Bayangkan jika setiap peralatan pengeboran, valve, pipa, dan software yang digunakan KKKS diproduksi oleh pabrik dan inovator Indonesia sendiri. Maka industri lokal tidak hanya menjadi penonton, tapi ikut bermain dalam panggung energi nasional,” katanya.
Istana: Fenomena Rojali dan Rohana Jangan Dijadikan Lelucon, Ini Lecutan!
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyayangkan adanya istilah rojali (rombongan jarang beli) dan rohana (rombongan hanya nanya) di kalangan masyarakat. Prasetyo pun menilai ini menjadi sebuah lecutan bagi pemerintah.
“Menurut pendapat saya, istilah itu jangan dijadikan sebagai sebuah joke atau lelucon. Itu adalah sebuah lecutan bagi kita bahwa memang masih banyak yang harus kita perjuangkan, masih banyak yang harus kita benahi,” kata Prasetyo di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Oleh karenanya, Prasetyo tidak merasa senang dengan adanya istilah tersebut. “Saya sih terus terang tidak terlalu gembira dengan istilah itu,” ungkapnya.
Menurut dia, kehadiran istilah tersebut menjadi pengingat bagi pemerintah untuk semakin mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih optimal.
“Bagi kami pemerintah, fenomena itu menjadi semacam pengingat bahwa masih ada kelompok saudara-saudara kita yang memang kita masih harus bekerja terus itu mendorong pertumbuhan ekonomi kita lebih optimal lagi, mendorong investasi kita lebih optimal lagi, mengurangi kebocoran-kebocoran sebagaimana yang Bapak Presiden sering sampaikan,” tegasnya.
Diketahui, kemunculan fenomena rojali dan rohana di berbagai pusat perbelanjaan menjadi tanda pertumbuhan ekonomi lesu.
Kedua istilah tersebut merujuk pada perilaku konsumen yang datang ke pusat perbelanjaan dalam jumlah besar, tetapi hanya melihat-lihat atau bertanya-tanya tanpa melakukan transaksi pembelian.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, pertumbuhan ekonomi secara spasial menunjukkan penguatan di seluruh wilayah. Wilayah Sulawesi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 5,83 persen, diikuti wilayah Jawa sebesar 5,24 persen.
“Pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah tersebut ditopang oleh industri pengolahan,” kata Edy dalam konferensi, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Meskipun Sulawesi mencatat pertumbuhan tertinggi, Jawa tetap menjadi kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dengan andil sebesar 56,94 persen. Wilayah Sumatera menyusul dengan kontribusi 22,20 persen.
Edy juga memaparkan rincian sumber pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah seperti Jawa, ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan, dan infokom. Provinsi dengan andil pertumbuhan tertinggi adalah DKI Jakarta sebesar 1,45 persen.
Kemudian ada Sumatera yang tumbuh didorong oleh industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Sumatera Utara menjadi provinsi dengan andil pertumbuhan tertinggi, yaitu 1,09 persen.
Konsumsi rumah tangga pun memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 54,25 persen.
BPS mengungkapkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang kuat pada kuartal II 2025 tidak hanya didorong oleh kebutuhan primer dan mobilitas, tetapi juga oleh fenomena pergeseran belanja dari metode konvensional (offline) ke digital (online). Hal ini membuktikan bahwa fenomena rombongan jarang beli (Rojali) di mal benar adanya, karena masyarakat belanja lewat online.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud menjelaskan, konsumsi rumah tangga memang menunjukkan tren positif, terutama untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan transportasi. Namun, dia menekankan adanya faktor baru yang turut berperan signifikan.
“Jadi ada hal yang baru yang mungkin belum pernah dibuka tadi adalah fenomena adanya shifting dari belanja secara offline ke belanja online yang barangkali belum pernah diungkap,” kata Edy dalam konferensi pers Rilis BPS, Selasa (5/8/2025).
Edy menyebut, data perdagangan melalui elektronik dari e-retail dan marketplace menunjukkan pertumbuhan lebih dari 7 persen. Hal ini adalah data yang baru pertama kali didapatkan BPS dan menjadi salah satu faktor penopang pertumbuhan konsumsi.
3 Profil Risiko Investor Reksa Dana yang Perlu Diketahui Sebelum Investasi
MNC Sekuritas merupakan perusahaan efek di bawah naungan MNC Group, yang saat ini mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Bukan hanya menyediakan layanan investasi saham, MNC Sekuritas juga menyediakan beragam produk pasar modal yang dapat dijadikan sebagai alternatif investor untuk berinvestasi.
Sebelum memutuskan untuk memilih suatu produk investasi, sebaiknya seorang investor memahami terlebih dahulu seperti apa profil risikonya. Masing-masing investor memiliki profil risiko yang berbeda antara investor yang satu dengan investor yang lain. Profil risiko akan membantu investor dalam memilih instrumen dan produk investasi sesuai dengan karakteristiknya.
Secara umum terdapat 3 macam profil risiko yang dikategorikan berdasarkan tingkat keberanian investor dalam menanggung risiko investasi. MotionTrade telah merangkum 3 profil tersebut, yaitu:
1. Konservatif Investor tipe konservatif biasanya memilih investasi yang rendah risiko serta menginginkan nilai imbal hasil atau return yang cenderung stabil. Sebagian besar orang-orang yang termasuk dalam tipe konservatif didominasi oleh investor pemula yang baru mulai tertarik dengan dunia investasi. Investor dengan profil risiko konservatif cocok memilih reksa dana pasar uang yang dikenal minim risiko.
MotionTrade juga menyediakan fitur “Auto Invest” untuk mengoptimalkan dana yang mengendap di Rekening Dana Nasabah (RDN) yang akan secara otomatis diinvestasikan dengan persetujuan nasabah ke produk Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) pilihan nasabah, sehingga mendapatkan imbal hasil yang lebih optimal.
2. Moderat Investor dengan tipe moderat memiliki profil risiko sedang. Investor tipe moderat umumnya memiliki tujuan investasi dalam jangka menengah. Ciri-ciri investor tipe moderat biasanya menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi, tapi tidak terlalu berani mengambil risiko besar, sangat berhati-hati ketika mengambil keputusan, dan memilih menginvestasikan dananya di beberapa instrumen. Investor tipe ini cenderung menyebarkan dananya ke beberapa jenis reksa dana seperti reksadana pendapatan tetap atau reksa dana campuran.
Adapun pendapatan perseroan tercatat sebesar USD127 juta, mengalami peningkatan dibandingkan dengan USD123 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh naiknya volume penjualan gas, kontribusi dari operasional jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau, serta pendapatan tambahan yang diperoleh dari bisnis operation and maintenance (O&M) di Ubadari, Papua Barat.
Mengutip data RAJA, Selasa (5/8/2025), laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (RAJA) mengalami penurunan sekitar 20%, dari USD14,2 juta menjadi USD11,3 juta. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh divestasi saham perseroan pada anak usaha, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang telah melaksanakan IPO pada awal tahun 2025.
Langkah divestasi ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat struktur keuangan dan mendukung ekspansi berkelanjutan, serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mendanai proyek-proyek masa depan. Meskipun terjadi penyesuaian terkait perubahan kepemilikan, divestasi ini memberikan peluang untuk berkembang lebih mandiri dan menciptakan landasan yang lebih kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang perseroan.
Pencapaian kinerja hingga kuartal II 2025 tetap sejalan dengan proyeksi yang telah ditetapkan oleh perseroan. Dengan hasil yang stabil ini, perseroan optimistis dapat mencapai target yang telah ditentukan pada akhir tahun 2025 dan berupaya untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk mendukung pencapaian tersebut, perseroan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD70 juta untuk tahun 2025. Hingga kuartal II 2025, realisasi capex telah mencapai USD20 juta, atau sekitar 29% dari total alokasi. Penyerapan capex ini difokuskan pada proyek-proyek strategis, antara lain pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan, pembangunan pipa BBM Tanjung Batu–Samarinda, serta pengembangan pipa di wilayah Jawa Barat.
Kontribusi Energi Terbarukan di Bisnis Emas Logam Mulia Antam
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam meningkatkan porsi penggunaan energi bersih dalam kegiatan operasional. Hal ini sebagai upaya untuk mendukung pemerintah mempercepat transisi energi hijau.
Saat ini, Antam melakukan pembelian Renewable Energy Certificate (REC) dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) yang dimanfaatkan untuk memperkuat operasional Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia.
Direktur Operasi dan Produksi ANTAM Hartono mengatakan, pembelian REC ini secara signifikan meningkatkan kontribusi energi terbarukan di UBPP Logam Mulia hingga mencapai sekitar 94%.
Langkah ini mencerminkan komitmen kami sebagai pelaku industri yang bertanggung jawab, mendukung target dekarbonisasi nasional, sekaligus membangun keunggulan kompetitif berbasis keberlanjutan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Analis Mata Uang dan Komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong menilai bahwa inisiatif pembelian REC menjadi elemen penting dalam memperkuat reputasi perusahaan.
“Langkah go green seperti Net Zero Emission, carbon neutral, dan keberlanjutan akan meningkatkan brand value, menarik investor, serta membuka akses pembiayaan yang lebih luas bagi Antam,” jelas Lukman.