
Karomah Sunan Giri, Makan Buah Delima Jadi Menantu Sunan Ampel
BUAH delima membuat karomah Sunan Giri salah satu wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa terasa. Sunan Giri yang memiliki nama muda Raden Paku itu memang memiliki beberapa karomah, atau keistimewaan yang diberikan Allah.
Salah satu keistimewaannya yakni menikah dua kali dalam satu hari akibat buah delima. Ya, Raden Paku memang pernah menikah dua kali dalam waktu satu hari sekaligus, padahal ia baru menjadi menantu dari Sunan Ampel dengan putrinya bernama Dewi Murtasiah.
Saat itu di hari yang sudah ditentukan pasca tunangan dengan Dewi Murtasiah anak dari Sunan Ampel, sesuatu yang di luar logika terjadi dialami oleh Sunan Giri. Saat itu seorang bangsawan dari Majapahit, bernama Ki Ageng Bungkul, yang bertempat tinggal di Surabaya mempunyai nazar, atau katakanlah sebagai pengumuman sayembara.
Dimana pada sayembara itu dikatakan siapa yang mengambil buah delima yang bergantung di atas pohon, maka dialah yang akan menjadi menantunya, atau akan dijodohkan dengan anak perempuannya yang sangat cantik bernama Dewi Wardah, sebagaimana dikisahkan dari buku “Sunan Giri” dari Umar Hasyim.
Mengenai alasan buah delima dijadikan sayembara pernikahan disebut karena di dalam pekarangan rumah Ki Ageng Bungkul telah banyak memakan korban. Pohon delima itu konon sering kali membuat orang jatuh dan celaka saat mengambil buah delima itu.