Cerita Chef Ungkap Makanan Paus Fransiskus di RI, Ternyata Suka Ini

Pope Francis greets a child on the day he attends a meeting with beneficiaries from charitable organizations, during his apostolic visit to Asia, at Indonesian Bishops' Conference headquarters in Jakarta, Indonesia, September 5, 2024. REUTERS/Willy Kurniawan/Pool

Roberto Fiorini (54) terkejut saat diberitahu pimpinan kalau dia ditunjuk sebagai juru masak untuk Paus Fransiskus selama misi Apostolik di Indonesia, 3-6 September 2024.

Baginya, Paus Fransiskus merupakan sosok besar. Sri Paus adalah bagian penting dari dunia. Semua orang mengetahui segala hal tentangnya. Tak heran kalau Fiorini merasa tersanjung saat ditunjuk melayani asupan makanan untuk Bapak Suci Umat Katolik.

“Jadi, memasak untuknya adalah kehormatan yang sangat besar. Namun, di sisi lain, itu tidak terlalu sulit. Saya didukung oleh Michele Carbotti (red, General Manager of Casa Albda & Alba Ristorante) yang menghubungkan tim kami dengan pihak Sri Paus. Saya hanya berada di balik masakan yang cukup sempurna,” ungkap Roberto Fiorini kepada awak media di Alba Ristorante, Kuningan, Jumat (6/9/2024).

Saat memasak, Fiorini merasa tak gugup sebab dia sudah banyak menyajikan makanan untuk orang penting di dunia selama 20 tahun berkarir. Sebut saja seperti Mauro Uliassi, Gordon Ramsay, hingga menjadi koki pribadi Raja Arab Saudi, Salman.

Hanya saja, ketika memasak untuk Sri Paus, Executive Chef Albagroup ini mengerahkan semua keterampilan memasak yang diperoleh sejak usia 14 tahun untuk menyajikan makanan terbaik sebab sangat menantang.

Pria asal Roma, Italia, ini harus memerhatikan seksama setiap langkah demi langkah dalam proses memasak. Mulai dari teknik memasak, kebersihan hingga setiap detail kecil dari makanan.

“Di momen ini, saya memakai banyak teknik memasak. Seperti saat Sri Paus ingin makan tenderloin. Kami marinasi dagingnya, lalu memotongnya dengan banyak cara. Setelahnya direndam cairan lagi sebelum dipanggang. Saya perlu membuat Sri Paus senang atas apa yang dia makan,” katanya.

Terpenting, semua proses harus berdasarkan arahan dari pihak Vatikan. Sri Paus sendiri memang tak muluk-muluk dalam hal makanan. Dia tak punya pantangan atau alergi terhadap makanan.

Seperti orang pada umumnya, Paus Fransiskus makan tiga kali sehari dibarengi snack. Lengkap dengan makanan pembuka hingga penutup. Untuk makanan penutup, Sri Paus meminta disajikan nanas sebagai hidangan. Sedangkan, sajian sisanya diatur oleh Roberto Fiorini dan tim. Menariknya dalam menyajikan makanan tak ada cek keamanan oleh pihak terkait.

“Pihak Sri Paus sudah saling percaya satu sama lain,” kata General Manager of Casa Albda & Alba Ristorante Michele Carbotti, dalam acara yang sama.

Selama di Indonesia, Bapak Suci memang menyantap makanan khas Eropa. Sebut saja seperti lamb shoulder, Tiramisu, Bread of Memory dan sebagainya. Namun, itu semua dibalut nuansa kesederhanaan. Tak ada bahan makanan yang mahal. Semua bisa diperoleh di Indonesia. Bahkan, Paus Fransiskus sangat suka buah-buahan tropis yang cukup banyak ditanam di Indonesia, seperti nanas, pepaya, pisang, dan semangka.

“Sri Paus sangat senang saat menyantap pisang dan pepaya di Indonesia. Sebab, kita tahu buah-buahan Indonesia (red, buah khas tropis) tak mudah diperoleh di Italia,” kata Michele Carbotti.

Besarnya tantangan dan rasa was-was kemudian sirna ketika Sri Paus menyantap masakan. Fiorini dan tim diacungi jempol atas eksekusi makanan yang baik.

“Sri Paus suka atas masakan saya. Setelah acara selesai, saya merasa lega karena sudah bisa melayani Paus Fransiskus,” ujar Fiorini.

Firoini mengucapkan terima kasih tak terkira karena bisa melayani Bapak Suci. Bahkan, dia melakukan hal yang jarang dilakukan selama berkarir di dunia kuliner, yakni berfoto bersama.

“Maradona pernah datang ke restoran saya. Tapi saya gak minta foto bareng meski semua orang menyukainya. Namun, untuk Paus gak begitu. Saya gak mau ketinggalan momen supaya bisa terus mengenangnya sampai saya wafat,” kata pria asal Italia itu.

Setelah kegiatan berakhir, Fiorini lantas kembali fokus mengembangkan cita rasa Italia ke Indonesia di bawah bendera Albagroup. Fiorini dan Albagroup memang hendak membuat banyak orang Indonesia terkesan atas masakan Italia saat berkunjung ke jaringan restoran yang dikeloka.

https://sanlorenzello.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*