PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melihat prospek batu bara masih cerah di masa mendatang. Terbukti, BUMI pun berhasil mencetak hasil kinerja yang baik selama enam bulan pertama 2024.
Direktur Independen merangkap Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava menuturkan, hasil kinerja pada paruh pertama tahun ini menunjukkan pencapaian yang menggembirakan. BUMI menunjukkan hasil kinerja tangguh meskipun dalam situasi yang sulit. Hal tersebut memberikan optimisme di masa mendatang untuk BUMI dapat membawa hasil yang lebih baik.
Meski begitu, BUMI masih dihadapkan sejumlah mengalami tantangan pada tahun ini. Akan tetapi, BUMI meyakini bisa mencapai target produksi.
“Sayangnya kita harus mengalami tantangan yang dihadapi Arutmin tahun ini. Jadi, kami cukup yakin kami bisa mencapai target kami setidaknya 78 ton,” kata dia beberapa waktu lalu.
Optimisme tersebut didukung oleh cuaca yang baik di semester II-2024. Sehingga, BUMI melihat ada potensi terkait peningkatan volume produksi tersebut.
“Namun semua itu bergantung pada faktor pasar dan ke mana mereka mengarahkan kami. Namun kami tetap percaya secara volume produksi akan lebih tinggi dari tahun lalu,” ujar Dileep.
Asal tahu saja, sebelumnya BUMI menyiapkan strategi diversifikasi proyek coal dan non-coal, termasuk proyek energi terbarukan. Bahkan, BUMI menargetkan porsi 30% untuk proyek-proyek non-coal dalam jangka waktu menengah didukung kebijakan pemerintah demi percepatan hilirisasi dan juga diversifikasi.
Di samping itu, Perseroan juga melihat tambahan nilai di luar sektor batu bara, yang bisa meningkatkan nilai untuk BUMI, yakni kehadiran anak usaha yang bernama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Artinya, Bumi Resources tidak hanya bergantung pada sektor batu bara. Ini mengingat, perusahaan ini sedang aktif dalam mengembangkan proyek non-batu bara.
Salah satu aset utama yang dapat meningkatkan nilai perusahaan adalah BRMS, yang telah melakukan eksplorasi di Citra Palu dan saat ini meneliti potensi emas di Gorontalo. Hasil produksi emas dua kali lipat dan menunjukkan potensi tambahan nilai yang signifikan bagi perusahaan.
“Setengah dari Anda mungkin sudah terkenal dengannya (BRMS). Mereka memiliki Citra Palu dan sekarang meneliti Gorontalo di Gold. Resultasi Q2 melawan Q1, saya rasa mereka memiliki produksi dua kali dan kita berpikir apakah ini akhir tahun atau tahun depan, dan tahun setelah itu, prospek terlihat cerah,” tandasnya.