Bentrokan meluas pecah pada Selasa (3/12/2024) malam antara warga Palestina dan pasukan Israel dalam penggerebekan militer yang dilakukan negara zionis itu di beberapa kota di Tepi Barat. /ANTARA/Anadolu/py
Tentara Israel pada Kamis memberlakukan jam malam di kota Deir Istiya, di wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Seorang aktivis anti-permukiman Bilal Mansour mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel menyerbu kota itu, menutup gerbang masuk dan mengumumkan jam malam melalui pengeras suara.
Menurutnya pasukan itu juga memblokir titik masuk utama ke dalam kota, melakukan patroli di jalan-jalan dan memerintahkan toko-toko untuk tutup.
Pasukan Israel tidak mengizinkan ada pergerakan dari penduduk.
Selain itu, para tentara memeriksa kendaraan dan pejalan kaki, dan mengklaim bahwa bebatuan dilemparkan ke kendaraan pemukim di dekat kota itu, tambah Mansour.
Dalam beberapa tahun terakhir, militer Israel melakukan penggerebekan rutin di Tepi Barat, yang meningkat sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Desa-desa Palestina ini kerap mengalami penyerbuan oleh militer Israel, yang seringkali melakukan pemeriksaan hingga ke dalam rumah. Bahkan dalam beberapa kasus, rumah-rumah tersebut dijadikan pos militer sementara dan penghuninya dipaksa pergi.
Selain itu, warga Palestina juga mengalami kekerasan yang dilakukan pemukim ilegal Israel.
Setidaknya 822 warga Palestina tewas dan hampir 6.500 orang terluka oleh tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan.
Eskalasi ini menyusul pernyataan penting yang dikeluarkan Mahkamah Internasional pada Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai “ilegal” dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.