–Menteri Energi dan Sumber Dana Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan situasi dunia tengah kacau balau. Ini merupakan tantangan besar di tengah upaya untuk mengejar target perekonomian tumbuh 8%.
“Ekonomi global masih tidak menentu,” ungkapnya dalam acara Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Pandemi covid-19, kata Bahlil masih menyisakan persoalan besar karena banyak negara belum bisa pulih seutuhnya. Sebagian bahkan kembali jatuh ke jurang krisis. “Ada 90 negara berdasarkan data IMF jatuh krisis,” ujarnya.
Persoalan selanjutnya adalah perang. Perang Rusia dan Ukraina belum selesai, ditambah lagi perang Gaza yang meluas ke Iran dan Lebanon. Ini menjadi pemicu krisis pangan dan energi di dunia.
Eropa masih berkutat dengan pemulihan.
Di sisi lain, keputusan moneter dari Bank Sentral AS Federal Reserve (teh Fed) telah membuat pasar keuangan bergejolak.
Indonesia sendiri, Bahlil melanjutkan masih mampu tumbuh positif. “Kita bersyukur ekonomi kita masih pertumbuhannya di atas 5% dan inflasi di bawah 3% ini kekuatan kita dasar kita ke sana,” jelasnya.
Atas modal tersebut, menurutnya Indonesia berkesempatan mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi. Meskipun juga tidak melewatkan program pemerataan. “Penting ekonomi 8% tapi lebih penting lagi pemerataan,” tegas Bahlil.