Harga keekonomian Liquefied Petroleum Gas (LPG), khususnya jenis LPG bersubsidi 3 kilo gram (kg) nyatanya tidak sesuai dengan harga jual di pasaran.
Sebagaimana diketahui, harga jual LPG 3 kg di wilayah Jabodetabek saat ini terpantau berada di kisaran Rp 22 ribu per tabung.
Namun ternyata, harga asli alias harga keekonomian LPG 3 kg ini bukan lah Rp 22.000 per tabung. Melainkan sudah mencapai Rp 52.500 per tabung. Artinya, pemerintah memberikan subsidi sekitar Rp 30.500 per tabung untuk LPG 3 kg.
Hal ini diketahui dari harga jual LPG non subsidi seperti untuk tabung 12 kg.
Berdasarkan hasil reportase CNBC Indonesia di lapangan, Rabu (02/10/2024), harga LPG non subsidi pada tingkat agen di daerah Tangerang Selatan sudah mencapai Rp 205.000-210.000 per tabung untuk LPG 12 kg, dan Rp 105.000-110.000 per tabung untuk LPG 5,5 kg. Sementara harga LPG 3 kg dibanderol Rp 22.000 per tabung.
Bila mengambil contoh harga tertinggi LPG 12 kg yang dijual yakni Rp 210.000 per tabung, maka rata-rata harga LPG per kg mencapai Rp 17.500. Sedangkan bila dikonversi menjadi LPG 3 kg, maka harga keekonomian LPG 3 kg mencapai Rp 52.500 per tabung.
Hal itu juga sempat disinggung pula oleh Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI 2019-2024, Eddy Soeparno.
Dia membeberkan, dengan asumsi harga jual LPG 3 kg Rp 20.000 per tabung, nilai subsidi untuk LPG 3 kg saat ini telah mencapai Rp 33 ribu per tabungnya. Artinya, jika LPG 3 kg dijual tanpa subsidi pemerintah, maka harga keekonomian LPG 3 kg bisa mencapai Rp 53-an ribu per tabung.
“Disparitas harga antara LPG 3 kg dengan LPG yang memang bukan subsidi itu besar sekali. LPG 3 kg itu di dalam satu tabung itu terkandung subsidi pemerintah Rp 33 ribu,” ungkap Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, beberapa waktu lalu.
Adapun, Eddy menilai saat ini pengguna LPG 3 kg masih tidak tepat sasaran. Berdasarkan pantauannya, masih banyak restoran, kafe hingga hotel hingga artis yang terdeteksi menggunakan LPG 3 kg.
“Nah kalau sampai kalau kita itu bisa menata LPG 3 kilo gram, saya kira lebih banyak lagi penghematan bisa dilakukan. Karena memang LPG 3 kilogram itu pun penggunaannya tidak tepat sasaran. Dipakai oleh kafe, restoran, hotel, bahkan masyarakat mampu banyak, bahkan waktu itu sudah ada di media sosial artis pun menggunakan ini,” imbuhnya.
Karena itu, pemerintah diminta untuk menekan penggunaan LPG 3 kg disesuaikan dengan yang berhak. Jika itu berjalan, kelak penghematan anggaran yang bisa diraih oleh pemerintah untuk subsidi LPG mencapai Rp 30 triliun per tahun.
“Jadi saya kira itu juga perlu ditata. Tahun ini jumlah subsidi untuk LPG 3 kilo gram itu Rp 93 triliun. Nah kalau itu bisa ditata lebih lanjut lagi, bahkan dikurangi katakan saja 30% saja dikurangi. Itu hampir Rp 30 triliun sendiri,” tandasnya.