Emiten Migas RAJA Raup Laba USD15,3 Juta di Kuartal II-2025

Emiten Migas RAJA Raup Laba USD15,3 Juta di Kuartal II-2025

Emiten Migas RAJA Raup Laba USD15,3 Juta di Kuartal II-2025.

 PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat hasil laporan keuangan yang cukup solid. Emiten migas ini membukukan laba bersih sebesar USD15,3 juta pada kuartal II-2025.

Adapun pendapatan perseroan tercatat sebesar USD127 juta, mengalami peningkatan dibandingkan dengan USD123 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh naiknya volume penjualan gas, kontribusi dari operasional jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau, serta pendapatan tambahan yang diperoleh dari bisnis operation and maintenance (O&M) di Ubadari, Papua Barat.

Mengutip data RAJA, Selasa (5/8/2025), laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (RAJA) mengalami penurunan sekitar 20%, dari USD14,2 juta menjadi USD11,3 juta. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh divestasi saham perseroan pada anak usaha, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang telah melaksanakan IPO pada awal tahun 2025.

Langkah divestasi ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat struktur keuangan dan mendukung ekspansi berkelanjutan, serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mendanai proyek-proyek masa depan. Meskipun terjadi penyesuaian terkait perubahan kepemilikan, divestasi ini memberikan peluang untuk berkembang lebih mandiri dan menciptakan landasan yang lebih kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang perseroan.

Pencapaian kinerja hingga kuartal II 2025 tetap sejalan dengan proyeksi yang telah ditetapkan oleh perseroan. Dengan hasil yang stabil ini, perseroan optimistis dapat mencapai target yang telah ditentukan pada akhir tahun 2025 dan berupaya untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk mendukung pencapaian tersebut, perseroan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD70 juta untuk tahun 2025. Hingga kuartal II 2025, realisasi capex telah mencapai USD20 juta, atau sekitar 29% dari total alokasi. Penyerapan capex ini difokuskan pada proyek-proyek strategis, antara lain pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan, pembangunan pipa BBM Tanjung Batu–Samarinda, serta pengembangan pipa di wilayah Jawa Barat.

kingslot