Pahlawan super karya anak bangsa tayang di platform streaming

Platform penyedia layanan streaming digital lokal yakni Vidio meluncurkan film tentang pahlawan super dengan nama “Bardion Director’s Cut”.

Senior Vice President Content Vidio, Eva Stephanie Kurnia menyampaikan dukungannya terhadap konten-konten lokal berkualitas seperti Bardion.

“Kami juga optimistis hadirnya Bardion, geliat produksi film nasional akan semakin meningkat dan mendapatkan perhatian lebih luas baik di dalam maupun luar negeri,” kata Eva dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Eva mengatakan, Vidio merupakan platform streaming di tanah air dengan jumlah pelanggan terbanyak dan satu-satunya yang menembus 4 juta lebih pelanggan.

Kepopuleran Vidio tidak terlepas dari variasi dan jumlah konten lokal Indonesia premium yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya.

Sebagai pemain lokal, Vidio juga berkomitmen untuk mendukung dan bertumbuh bersama industri perfilman tanah air.

Adapun konten Bardion Director’s Cut menampilkan rangkuman episode satu hingga lima yang telah tayang dan episode terakhir dari IP “Smart Protector Bardion.”

“Selain series Bardion yang terdiri dari enam episode, Vidio akan menayangkan secara eksklusif Bardion Director’s Cut berdurasi 1 jam 32 menit dalam bentuk movie mulai 23 Agustus 2024,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Executive Producer sekaligus Kreator Bardion Yudi Tukiaty mengatakan bahwa pembuatan Bardion terinspirasi dari film-film bergenre Tokusatsu yang kerap menghadirkan cerita-cerita moral yang baik untuk anak muda seperti tentang keberanian, pantang menyerah, dan perilaku adil.

“Saya kemudian juga ingin membuat kreasi untuk masyarakat Indonesia. Tidak sekadar tapi film ini juga menjadi pembuktian bahwa banyak pekerja kreatif Indonesia yang memiliki kompetensi,” kata Yudi.

Yudi menjelaskan, Director’s Cut juga akan menyajikan adegan-adegan tambahan yang seru, tampilan 3D VFX yang lebih baik lagi, serta audio spatial 5.1 sehingga membuat pengalaman menonton akan terasa lebih nyata.

Bardion menampilkan beberapa pemeran, seperti Sebastian Tetti sebagai Bara, Kameaam yang merupakan cosplayer Indonesia sebagai Joyce, dan Yori (mantan anggota JKT48) sebagai Haruka.

Film ini berlatar di planet Byron yang terpapar bencana ozon sehingga membagi penduduknya menjadi dua faksi: Byron Sigma Force (BSF) yang moderat dan Syndrom yang ekstremis.

BSF mengembangkan teknologi untuk memulihkan iklim planet Byron, sementara Syndrom memilih mutasi penduduk sebagai solusi.

Ketika BSF menemukan bumi yang memiliki ozon baik, mereka memutuskan untuk menjadikannya tempat perlindungan, namun Syndrom juga mengincar bumi untuk dihancurkan.

Dibantu oleh seorang pemuda BSF bernama Bara (Sebastian Tetti), BSF menggunakan teknologi Bardion Frame, humanoid armor mutakhir untuk menghadapi ancaman Syndrom di bumi.

Ia menyebut, Tokusatsu Bardion adalah sebuah film fiksi ilmiah dengan ciri khas Jepang, yang merupakan produksi Bardi Smarthome dengan pekerja kreatif lokal Indonesia.

“Sebagai intellectual property (IP) dengan genre super hero Tokusatsu, Bardion menandai langkah penting dalam sejarah perfilman Indonesia,” katanya.

toto slot online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*